Tribunpandawa.id, Cimahi - Pemerintah Kota Cimahi meluncurkan dua inovasi layanan kesehatan baru, yaitu Rawat Jalan Sore di Puskesmas Cimahi Utara dan Puskesmas Cipageran, serta penguatan layanan Persalinan 24 Jam di Puskesmas Cipageran. Ini merupakan respons terhadap tantangan dari BPJS Kesehatan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat.Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Wali Kota Cimahi Nomor 445.4/Kep/5566.Dinkes/2025 yang menata ulang sistem layanan puskesmas sesuai karakteristik wilayah dan kebutuhan warga.
Peluncuran layanan Rawat Jalan Sore menjadi angin segar bagi masyarakat, terutama pekerja, pedagang, hingga pelajar yang kerap kesulitan mengakses puskesmas pada jam pagi.
Perluas Layanan Persalinan Siaga 24 Jam.
Selain layanan sore, Pemkot Cimahi juga memperkuat kesiapsiagaan layanan persalinan. Puskesmas Cipageran resmi bergabung dengan tiga puskesmas lain.
Cimahi Selatan, Melong Asih, dan Melong Tengah yang telah menyediakan layanan persalinan siaga 24 jam.
Langkah ini disebut krusial dalam menekan angka kematian ibu dan bayi serta memastikan penanganan darurat dapat diberikan tepat waktu
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, menegaskan bahwa layanan sore akan membantu membagi beban pelayanan agar tidak menumpuk di pagi hari. Ia juga mengungkapkan rencana penambahan kapasitas ruang layanan, termasuk pembangunan pustu baru di Baros serta peningkatan fasilitas di beberapa puskesmas yang telah ada.
“Semoga layanan klinik sore ini bisa kita tambah, tidak hanya di dua puskesmas ini, tapi nantinya di seluruh puskesmas bahkan RSUD Cibabat,” ujarnya.
Adhitia menegaskan bahwa penambahan jam layanan bukan hanya soal waktu, tetapi strategi memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat terlindungi sepanjang hari.
Dinkes: Angka Kematian Ibu Berhasil Ditekan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati, menuturkan bahwa layanan sore menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat sekaligus bagian dari adaptasi terhadap tantangan BPJS Kesehatan.
Ia menegaskan bahwa puskesmas harus benar-benar menjalankan fungsinya sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang mudah diakses kapan pun dibutuhkan.
Terkait layanan persalinan 24 jam, Mulyati melaporkan keberhasilan signifikan: angka kematian ibu turun dari tujuh kasus pada tahun sebelumnya menjadi satu kasus hingga 1 Desember 2025.
“Mudah-mudahan tahun depan tidak ada lagi kematian ibu atau bayi di Kota Cimahi,” harapnya.
Komitmen Pemkot: Layanan Kesehatan Inklusif dan Terjangkau.
Peresmian dua layanan penting ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Cimahi dalam memperkuat pelayanan kesehatan yang inklusif, mudah diakses, dan terjangkau bagi seluruh warganya. Pemerintah juga menargetkan program klinik sore diperluas secara bertahap ke puskesmas lainnya pada tahun mendatang.
Dengan inovasi ini, Cimahi berharap kualitas layanan kesehatan publik terus meningkat dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat tanpa hambatan waktu maupun kedaruratan.
(Mang Cu Bacuner's)
