BSM0Gpd8GpW9Gfd7TSz6BUWpBY==
Breaking
News

Independensi Jurnalis itu Harga Mati

Ukuran huruf
Print 0

Tribunpandawa.id, Cimahi  –  Perdebatan mengenai status organisasi profesi wartawan (Fokja) kian hangat dibicarakan. Namun, analisa dari berbagai pihak menyatakan tegas: organisasi profesi wartawan tidak bisa disamakan dengan Organisasi Masyarakat (Ormas).

Organisasi profesi wartawan dibentuk bukan untuk menghimpun massa, melainkan sebagai wadah profesional yang menjunjung tinggi keahlian di bidang jurnalistik. Tugas utamanya adalah menjaga integritas, menegakkan kode etik, serta melindungi hak-hak jurnalis di tengah derasnya arus informasi.

 “Ini bukan sekadar tempat berkumpul, tapi ruang pembinaan moral dan kualitas kerja jurnalistik,” ujar salah satu tokoh pers Cimahi.

Lebih lanjut, ditegaskan bahwa fokus utama organisasi ini bukan pada kegiatan sosial-politik, melainkan pada upaya menjaga kemandirian, kredibilitas, dan objektivitas jurnalis.

“Independensi jurnalis itu harga mati,” tegasnya.

Salah satu sesepuh jurnalistik juga menambahkan,

 “Organisasi profesi wartawan itu adalah garda penjaga kebenaran informasi. Sedangkan Ormas dan LSM adalah wadah aspirasi masyarakat. Jangan dicampuradukkan. Biarkan masing-masing berjalan sesuai relnya.”

Sebagai perbandingan, Ormas memang memiliki cakupan tujuan yang jauh lebih luas. Mulai dari bidang sosial, keagamaan, pendidikan, hingga politik, Ormas kerap menjadi corong ideologi atau bahkan kendaraan perjuangan dalam menciptakan masyarakat yang aman, nyaman.(Mang Ucu)

Independensi Jurnalis itu Harga Mati
Periksa Juga
Next Post
Tautan berhasil disalin