TribunPandawa.id, Cimahi – Pemerintah Kota Cimahi kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.
Kali ini, Cimahi berhasil meraih juara ketiga dalam ajang Mandaya Awards 2025, penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, A. Muhaimin Iskandar, kepada Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, dalam acara penganugerahan di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Mandaya Awards merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap daerah yang konsisten memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka kemiskinan. Kota Cimahi dinilai unggul dalam pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat dan inovasi ekonomi sirkular di tingkat akar rumput.
“Hari ini kita bahagia dan bersyukur bahwa Pemerintah Kota Cimahi mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Masyarakat. Alhamdulillah, Mandaya Award tahun 2025 diraih Cimahi dengan juara ketiga,” ungkap Ngatiyana usai menerima penghargaan.
Menurutnya, capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat dan perangkat daerah.
“Terima kasih atas kebersamaan dan perjuangan semuanya. Ini keberhasilan masyarakat Kota Cimahi dan seluruh perangkat daerah, terutama Bapelitbangda yang menjadi motor penggerak,” tambahnya.
Inovasi Pemberdayaan: Strategi Three in One
Keberhasilan Cimahi tak lepas dari implementasi strategi Three in One, yang mencakup tiga program unggulan:
1. One Product One RW mendorong kemandirian ekonomi di tingkat wilayah.
2. Gerakan Peduli Lingkungan Bersih (Grak Ompimpah) – fokus pada kebersihan dan kelestarian lingkungan.
3. Program Padat Karya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu, Program GEMI 0418 (Garda Ekonomi Mandiri dan Inovatif) menjadi penggerak utama ekonomi sirkular di tingkat komunitas. Melalui pengolahan sampah organik dan anorganik, warga mampu menghasilkan berbagai produk bernilai jual seperti eco-enzyme, tepung maggot, minuman rempah, serta olahan lele berupa nugget dan dimsum.
Program GEMI Berbagi juga menghadirkan kegiatan sosial seperti pembagian sembako murah, makanan bergizi, serta kolaborasi dengan dunia usaha, salah satunya PT Merck Tbk dalam program We Fight Climate Change.
Dampak Nyata di Lapangan rangkaian program tersebut telah memberikan dampak positif yang signifikan: meningkatnya pendapatan warga, bertambahnya UMKM baru, berkurangnya angka pengangguran, serta kontribusi terhadap penurunan stunting.
Bahkan, aset komunitas meningkat dari Rp 9,5 juta menjadi Rp 89,5 juta, menandakan keberhasilan model pemberdayaan ekonomi lokal yang mandiri dan berkelanjutan.
Prestasi ini juga melengkapi capaian Cimahi di bidang digitalisasi tata kelola pemerintahan.
Melalui SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik), Cimahi mencatat indeks 4,15 pada tahun 2024, menempatkannya di posisi lima besar nasional.
Dengan torehan ini, Kota Cimahi menegaskan diri sebagai pelopor pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan berbasis kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan.(Mang Cu Bacuner's)


