Tribunpandawa.id, Cimahi - Suasana hangat menyelimuti Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, akhir pekan ini.
Tak sekadar embun pagi yang jatuh tanpa suara, masyarakat Sariwangi pun diam-diam tengah menyerap butiran ilmu dalam sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) yang digelar oleh Hj. Sri Dewi Anggraini, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS.
Di tengah derasnya arus digital dan tantangan zaman, Hj. Sri Dewi Anggraini membawa pesan sederhana namun bernas.
"Ketahanan keluarga adalah kunci utama menuju Indonesia Emas 2045." Tak main-main, Perda Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga dikupas tuntas, mulai dari upaya membangun keluarga harmonis hingga perlindungan anak dan perempuan.
“Keluarga itu pondasi. Kuatkan dulu rumahnya, baru negara bisa melaju,” tegasnya lantang di hadapan masyarakat yang hadir penuh antusias.
 |
Tak hanya sekadar sosialisasi, acara ini menjadi ruang dialog terbuka. Warga bertanya, Hj. Sri Dewi menjawab dengan lugas. Diskusi berlangsung hangat, sehangat harapan masyarakat agar keluarga-keluarga di Jawa Barat menjadi lebih tangguh, sejahtera, dan bahagia.
"Kita ingin keluarga di Jabar jadi role model. Keluarga yang kokoh itu ibarat benteng terakhir bangsa. Kalau keluarga kuat, Indonesia pasti hebat," ujar Hj. Sri Dewi, yang konsisten menggaungkan visi Jabar Istimewa dan Indonesia Emas 2045.
Sosialisasi ini bukan sekadar rutinitas formal. Ada getaran semangat yang terasa. Warga Sariwangi pulang dengan wajah cerah, membawa pulang bekal ilmu tentang bagaimana keluarga kecil mereka bisa berkontribusi besar untuk masa depan bangsa.
Dari Sariwangi, langkah kecil ini mungkin terlihat sederhana. Namun, percayalah, seperti embun yang jatuh diam-diam, ia menyuburkan bumi secara perlahan, menumbuhkan harapan baru menuju Indonesia yang gemilang.*
"Karena keluarga kuat, Indonesia hebat!"
