Tribunpandawa.id, Cimahi - Angin panas kembali berhembus di Kota Cimahi.
Bukan soal cuaca, melainkan geger tahunan bernama penerimaan siswa baru. Tahun 2025 ini, polemik penerimaan tingkat SMP kian memanas, terutama di jalur prestasi.
Aroma dugaan kecurangan dan error sistem menyeruak hingga ke meja Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widyatmoko.
Dengan nada serius, Wahyu langsung angkat suara. Ia menegaskan tak akan tinggal diam soal kekisruhan ini. “Sistemnya nanti akan kita evaluasi total, apalagi soal jalur prestasi. Ini serius!” tegasnya.
Masalahnya bukan sepele. Ada kasus calon siswa yang sebelumnya dinyatakan lolos, tiba-tiba statusnya berubah menjadi tidak diterima. Masyarakat pun gaduh, curiga ada yang ‘main mata’.
'"Katanya Ada yang awalnya dinyatakan lolos, karna sistimya eror eh mendadak hilang dari daftar. Katanya sih error sistem, tapi kan ini menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar Wahyu, sembari mengingatkan agar Dinas Pendidikan tak asal berkelit.
Wahyu menegaskan, DPRD sudah mewanti-wanti dari awal agar SPMB berjalan rapi, tanpa drama. Tapi kenyataannya? Tetap saja gaduh. “Kalau ternyata sistemnya belum siap, ya kita akan dorong perbaikan total. Ini harus jadi pembelajaran,” tegasnya.
Dari kubu Dinas Pendidikan Cimahi, pengakuan akhirnya datang. Sekretaris Disdik Cimahi, Heni Tishaeni, buka-bukaan soal biang kerok masalah ini: algoritma perangkingan yang keliru.
Menurut Heni, meski aplikasi SPMB 2025 sudah diuji coba bareng sekolah dan Diskominfo, ternyata ada bug algoritma yang tak terdeteksi. Alhasil, perhitungan jalur prestasi jadi kacau-balau.
“Seharusnya sistem bisa memisahkan jalur prestasi akademik dan non-akademik. Tapi ini malah dicampur, akhirnya hasilnya nggak akurat,” ungkap Heni, lewat pesan singkat.
Kini, publik Cimahi menanti langkah nyata pemerintah. Satu hal yang pasti: kegaduhan ini harus segera di selesaikan.
Masyarakat berharap SPMB ke depan bisa benar-benar bersih, adil, dan transparan bukan sekadar janji manis di atas algoritma yang amburadul.
Tampaknya, “drama tahunan” SPMB Cimahi belum tamat. Kita tunggu, babak berikutnya.*
