BSM0Gpd8GpW9Gfd7TSz6BUWpBY==
Breaking
News

Dari Mistar Persib ke Hidup Terencana"

Ukuran huruf
Print 0

Tribunpandawa.id, Bandunng - Tak semua legenda memilih tetap berdiri di panggung sorotan. Ada yang melangkah perlahan, namun pasti, menuju arah baru yang lebih tenang.

 Sobur, kiper tangguh Persib Bandung era Perserikatan 1980-an, adalah satu dari sedikit sosok yang tak hanya dikenang karena prestasinya, tetapi juga kebijaksanaan dalam memilih jalan hidup.

Sobur bukan sekadar nama di balik kejayaan Persib saat menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986 ia adalah tembok kokoh, bagian dari generasi emas bersama Robby Darwis, Adeng Hudaya, dan Encas Tonif. Namun, ketika puncak telah digapai, Sobur tidak larut dalam euforia kejayaan. 

Ia memilih jalur berbeda, mengakhiri karier sepak bola dan menata masa depan di dunia perbankan.

Di saat banyak atlet terseret gelombang ketidakpastian pasca pensiun, Sobur justru mengambil langkah berani dan terukur. 

Stabilitas profesi dan jaminan hari tua menjadi pertimbangan utama. Dari Bank Pembangunan Daerah Jabar hingga mencapai jabatan senior manajer di Bank Mandiri Bandung pada 2015, perjalanan kariernya mencerminkan visi panjang ke depan yang jarang dimiliki atlet di masanya.


Keputusan itu bukan sekadar pindah profesi itu adalah pernyataan bijak, bahwa masa kejayaan seorang atlet tidak hanya diukur dari apa yang ia capai di lapangan, tapi dari seberapa siap ia menghadapi dunia setelahnya.

Hingga kini, Sobur tetap hadir di tengah komunitas sepak bola: memberi inspirasi lewat acara nostalgia, coaching clinic, dan pertemuan eks-Persib era 80-an. Ia tak lagi menjaga gawang, tapi menjaga semangat bahwa menjadi legenda sejati adalah tentang ketangguhan dalam setiap babak kehidupan.(Mang Cu)


Dari Mistar Persib ke Hidup Terencana"
Periksa Juga
Next Post
Tautan berhasil disalin