BSM0Gpd8GpW9Gfd7TSz6BUWpBY==
Breaking
News

"Darah Naga di Balik Media! Suara Hati Jurnalis Jalanan Kota Cimahi"

Ukuran huruf
Print 0

Tribunpandawa.id, Cimahi 15 Juli 2025 - Hidup sebagai jurnalis di Kota Cimahi bukan sekadar mengejar berita tapi soal bertahan, berjuang, dan menjaga idealisme di tengah derasnya arus persaingan.  

Di balik setiap tulisan, ada peluh, ada sabar yang diuji berkali-kali.

Mas Bono, seorang jurnalis lokal sekaligus penggemar musik rock, menyuarakan realita yang jarang disorot media kerasnya hidup sebagai pewarta di lapangan. 

"Hidup di dunia jurnalis itu enggak semudah membalikkan telapak tangan.

 Harus sabar... beribu sabar," ujarnya sambil menyeruput kopi di Sekretariat sederhana tempat biasa ia menyusun draf berita.

Bagi Mas Bono, menjadi jurnalis bukan sekadar profesi, tapi jalan hidup. Ia menggambarkan jurnalis ideal sebagai sosok yang punya "jiwa darah naga" berani, tegas, dan tak mudah tunduk. "Enggak punya nyali? Jangan jadi jurnalis. 

Kita ini bukan pengemis, kita pembuat berita, bukan penjilat!" cetusnya dengan nada tegas namun jujur.

Setiap hari, ia harus memutar otak untuk mencari inspirasi berita. Kadang pasang telinga di gang-gang kecil, kadang mengendap di pinggiran acara besar 

 Informasi seringkali mahal dan tertutup karena persaingan antar pewarta begitu ketat. Namun semangat tak pernah padam.

"Ini bukan provokasi, ini inspirasi," lanjutnya. Baginya, media online bukan sekadar platform, tapi suara yang bebas dan harus dijaga marwahnya 

 Jurnalis, terutama di tingkat lokal, harus tetap berdiri tegak di antara godaan amplop dan tekanan penguasa.

Di dunia yang kadang lebih menghargai sensasi ketimbang kebenaran, sosok seperti Mas Bono hadir membawa napas idealisme. 

Rock mungkin mengalun dari telinganya, tapi getarannya terasa sampai ke naskah-naskah beritanya keras, jujur, dan menggugah.

(Mang Cu Bacuner's)


"Darah Naga di Balik  Media! Suara Hati Jurnalis Jalanan Kota Cimahi"
Periksa Juga
Next Post
Tautan berhasil disalin