
Tribunpandawa.id, Cimahi – Sebuah langkah maju kembali ditorehkan Pemerintah Kota Cimahi.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Sosial Tingkat Kota Cimahi Tahun 2025, Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, menegaskan komitmennya terhadap inklusivitas.
Dengan penuh semangat, ia menyatakan bahwa pembangunan Kota Cimahi harus berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang selama ini kerap terpinggirkan, saudara-saudara difabel.
Rakor bidang sosial ini menjadi yang pertama diadakan tidak hanya di Kota Cimahi, tetapi juga di tingkat Jawa Barat. Keunikan rakor ini terletak pada keberaniannya membuka ruang untuk semua kelompok masyarakat, terutama teman-teman difabel dengan keterbatasan mobilitas maupun inderawi.
"Ini adalah momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya sebuah forum resmi pemerintah kota benar-benar mengakomodasi kebutuhan dan suara kelompok difabel," ujar Adhitia Yudistira
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Sugeng Budiono menyampaikan kabar menggembirakan kepada media. “Alhamdulillah, di Pemkot Cimahi sekarang sudah ada ASN yang bisa bahasa isyarat,” ucapnya penuh syukur. Sebuah langkah kecil, namun bermakna besar, menuju pelayanan publik yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
Bahasa isyarat di ruang birokrasi bukan lagi angan-angan. Ini menjadi bukti bahwa Cimahi tak hanya berbicara soal pembangunan fisik, tapi juga membangun jembatan komunikasi dan empati antarmanusia.
Dengan mengusung semangat inklusi dan keadilan sosial, Kota Cimahi tengah menata wajah barunya, sebuah kota yang tak hanya membangun trotoar dan gedung, tapi juga rasa saling memiliki bagi seluruh warganya, tak terkecuali yang berbicara dengan tangan dan mendengar dengan hati.(Mang cu)



