Tribunpandawa.id, Cimahi – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Cimahi turut memeriahkan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025 dengan menampilkan tarian tradisional Maluku Dan Palembang.
Acara yang digelar di Eco Wisata Cimahi ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, serta dihadiri langsung oleh Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, dan Wakil Wali Kota, Adhitia Yudistira.
Dalam wawancara bersama awak media, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, saya selaku Pemerintah Kota Cimahi sangat mengapresiasi PKD tahun 2025 yang digagas oleh Disbudparpora. Melalui kegiatan ini, kita bisa kembali menghidupkan semangat melestarikan budaya Cimahi, baik seni tari, seni lukis, etika sopan santun, aksara, maupun pedalangan''.
'' Ini adalah bentuk penghormatan kita kepada para pendahulu sekaligus wujud cinta tanah air,” ujarnya.
Wali Kota juga menyinggung tentang upaya pemerintah daerah dalam menghidupkan kembali budaya lokal yang sempat meredup, seperti kesenian tradisional Munding Brongkol.
Selain itu, Pemkot Cimahi akan segera merealisasikan program penambahan identitas budaya di ruang publik, salah satunya dengan memasang aksara Sunda pada 23 nama jalan di Kota Cimahi.
“Selagi kita masih memiliki sesepuh yang siap menularkan ilmu, maka budaya Sunda harus terus disampaikan, termasuk melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Minimal seminggu sekali siswa mendapatkan pelajaran budaya Sunda agar tidak hilang ditelan zaman,” tambah Ngatiyana.
Sebagai bagian dari penguatan identitas kota, Wali Kota juga memastikan pembangunan Bundaran Jati segera rampung. Rencananya, di tengah bundaran akan berdiri sebuah monumen yang ditargetkan selesai paling lambat Desember 2025.
Pekan Kebudayaan Daerah Cimahi tahun ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat rasa cinta masyarakat terhadap warisan budaya sekaligus menjadikan Cimahi sebagai kota yang berkarakter dan kaya nilai luhur.
(Mang Cu Bacuner's)
