Tribunpandawa.id, Cimahi - Di tengah riuhnya kehidupan, seorang jurnalis online terus bergerak tanpa lelah. Dari sudut-sudut kota hingga pelosok kelurahan di Kota Cimahi, ia memburu berita dan informasi.
Pekerjaan ini, bagi sebagian orang, mungkin terlihat sederhana. Namun, bagi yang menjalaninya, mencari informasi bukanlah perkara semudah membalik telapak tangan.
Seperti kata pepatah lama, "Jika terang tak mampu menggapai, biarkan gelap yang mengadilinya." Sebuah kalimat yang menjadi motivasi, pembakar semangat ketika lelah dan rasa dipandang sebelah mata kerap menyapa.
Meski amplop yang diterima seringkali tak seberapa, para jurnalis tetap berpegang pada kata-kata puitis yang sarat makna: "Apa artinya tumpukan kekayaan, bila bau busuk kemiskinan menerobos kamar tidurmu." Sebuah pengingat bahwa berbagi bukan soal kemampuan, melainkan kemauan.
Namun ironisnya, di lapangan, ada momen di mana sekadar membalas salam pun terasa sulit bagi sebagian orang. Padahal, dalam ajaran Islam, membalas salam adalah kewajiban.
Saat jurnalis menyapa, "Assalamualaikum...", bukankah seharusnya terdengar jawaban tulus, "Waalaikumsalam"?
Di balik setiap berita yang Anda baca, ada peluh, idealisme, dan sedikit luka yang tak pernah masuk halaman depan.
(Mang Cu Bacuner's)
