 |
Acara ini secara resmi dibuka oleh Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, dengan sambutan yang mencerminkan rasa syukur dan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Cimahi sebagai tuan rumah hajatan ilmiah berskala global tersebut.
“Terima kasih atas kesempatan malam ini. Pemerintah Kota Cimahi merasa terhormat dipercaya oleh Universitas Jenderal Achmad Yani untuk menjadi bagian dari penyelenggaraan acara internasional ini,” ujar Ngatiyana.
Ia juga mengungkapkan rasa bangga karena para tamu undangan datang dari berbagai belahan dunia termasuk Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, dan Malaysia. “Alhamdulillah, Cimahi yang kecil ini jadi tempat berkumpulnya para akademisi mancanegara,” lanjutnya.
Rektor Unjani, Aguss Subagio, dalam sambutannya menegaskan bahwa seminar ini bukan sekadar ajang akademik, melainkan juga momentum merajut kebudayaan sebagai fondasi psikologi modern.
Wali Kota Ngatiyana menambahkan bahwa kekayaan budaya lokal, khususnya budaya Sunda, harus kembali dihidupkan dan diperluas jangkauannya. “Psikologi dan budaya itu saling berkait.
Dengan pendekatan akademis seperti ini, budaya bukan hanya dilestarikan, tapi dikembangkan sesuai konteks kekinian,” tuturnya penuh semangat.
Seminar ini dijadwalkan berlangsung mulai Senin pagi (4/8), dan menjadi penanda bahwa Cimahi, kota kecil di Jawa Barat, tidak hanya menjadi penonton dalam percaturan global, tapi juga pemain yang diperhitungkan.(Mang Cu Bacuner's)
