Tribunpandawa.id, Cimahi - Ambisi Kota Cimahi untuk memperlebar "sayap"-nya makin tak terbendung. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, kembali menegaskan tekadnya itu usai bertatap muka langsung dengan Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, di Ruang Rapat Sekretariat Daerah KBB, Kamis (3/7/2025).
Pertemuan ini bukan sekadar basa-basi. Selain menandatangani MoU penertiban batas wilayah, keduanya juga mulai membuka "peta rahasia" soal potensi perluasan wilayah Cimahi.
"Soal perluasan wilayah ya memang dibahas. Tapi fokus kita saat ini penertiban dulu, biar peta di atas kertas sama dengan kondisi di lapangan," ungkap Ngatiyana, Jumat (4/7/2025).
Ngatiyana pun tak segan menyentil fakta unik di lapangan. "Ada rumah di gang sempit, dapurnya masuk Bandung Barat, terasnya di Cimahi. Kan repot, masak ngurus KTP harus lintas kota cuma gara-gara dapur?" katanya sambil tersemyum.
Persoalan lain yang bikin ribet adalah administrasi kependudukan. Banyak warga yang secara domisili "nyasar", KTP Cimahi tapi tinggal di KBB, atau sebaliknya.
Bupati Jeje sendiri menyambut hangat langkah kolaborasi ini. Menurutnya, perbatasan KBB dan Cimahi memang rawan tumpang-tindih urusan pelayanan publik.
"Makanya perlu ada kesepakatan biar semua tertib. Nggak cuma soal batas wilayah, tapi juga pelayanan masyarakat," ujar Jeje.
Kesepakatan ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Intinya, daerah bertetangga wajib kerja sama kalau urusan pemerintahannya saling bersinggungan.
Ngatiyana memang lagi getol mendorong wacana perluasan wilayah. Sebelumnya, ia sudah sowan ke Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Jumat (2/5/2025), membawa misi yang sama.
"Wilayah Cimindi salah satu yang potensial untuk bergabung ke Cimahi," kata Ngatiyana dalam pernyataannya Februari lalu.
Kini, setelah MoU ditandatangani, langkah Cimahi menata batas wilayah sekaligus memperluasnya tampak makin serius.
Apakah ini pertanda "Cimahi Raya" segera lahir? Waktu yang akan menjawab.*
