Tribunpandawa.id, Cimahi — Sabtu siang yang awalnya cerah di Kampung Cikendal, Kelurahan Cipageran, berubah duka mendalam.
Seorang pemuda bernama Djajratiraga (14) meregang nyawa dalam tragedi memilukan yang terjadi di atap rumah neneknya, Sabtu, 5 Juli 2025, sekitar pukul 14.00 WIB.
Berawal dari kisah sederhana: liburan di rumah nenek,maen layangan, dan temannya yang menginap sejak Jumat malam.
Seusai sholat Dzuhur dan makan siang, dua remaja ini memutuskan untuk bermain layangan di atap lantai dua, tepat di samping tiang listrik dan Torn air.
![]() |
Namun, takdir berkata lain.
Dalam suasana santai itu, sang teman asyik merokok. Djajratiraga, yang tak tahan menghirup asapnya, memilih turun ke kamarnya untuk beristirahat. Tak lama kemudian, ponsel sang teman berdering. Djajratiraga dengan niat baik, naik lagi ke atap hendak mengantarkan ponsel tersebut.
Namun di atas sana, pemandangan mengejutkan menyambutnya. Temannya sudah tergeletak di samping Torn air, diduga tersengat listrik saat bermain layangan.
Djajratiraga yang panik langsung berteriak meminta pertolongan. Ironisnya, dalam kepanikan dan syok berat, ia sendiri diduga mengalami serangan mendadak hingga meninggal dunia.
Warga sekitar dibuat geger. Video amatir yang beredar menunjukkan petugas Damkar Kota Cimahi, Tagana BPBD Cimahi, serta relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) berjibaku melakukan evakuasi di atap rumah yang sempit dan berbahaya itu. Proses evakuasi berlangsung penuh kehati-hatian.
Polsek Cimahi Utara bersama tim medis langsung melakukan olah TKP dan identifikasi.
Lurah Cipageran, melalui pesan singkat, membenarkan kabar duka ini.
“Benar, ada warga kami yang meninggal akibat tersengat listrik. Kami turut berduka cita atas musibah ini,” ujar Lurah.
Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak, betapa nyawa bisa melayang hanya dalam hitungan detik karena kelalaian dan minimnya pengawasan.
“Layangan, Torn, Rokok, dan Kabel Listrik kombinasi maut yang merenggut masa depan seorang anak.”
Warga pun kini diingatkan: jangan lengah, apalagi di atas atap yang dekat jaringan listrik. Sebab tragedi bisa berawal dari hal kecil yang tak terduga.*
(Red).

