BSM0Gpd8GpW9Gfd7TSz6BUWpBY==
Breaking
News

Ketua DPRD dan KDM Hadiri Paripurna Cimahi

Ukuran huruf
Print 0

Tribunpandawa.Id, Cimahi - Suasana haru dan semangat terasa saat para pemangku kepentingan serta masyarakat Kota Cimahi memperingati Hari Ulang Tahun ke-24.

Di tengah keterbatasan wilayah, Kota Cimahi tetap meneguhkan diri sebagai kota kecil yang berdampak besar, baik dalam semangat kebersamaan maupun pembangunan berkelanjutan.

"Kita bersyukur dan bahagia. Cimahi terus tumbuh. Tapi mari kita tetap jaga kebersihan, lingkungan, dan selesaikan urusan sampah—itu tugas kita bersama," ujar Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dalam sambutannya, Sabtu, 21 Juni 2025 di Pendopo DPRD Kota Cimahi.

Cimahi yang secara geografis diapit oleh Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan bahkan terkoneksi dengan Sumedang, kini tengah mendorong visi besar konektivitas lintas daerah.

Proyeksi transportasi pribadi dan integrasi wilayah disebut akan mulai dijalankan pada tahun 2026.

"Cimahi adalah wajah. Wajah yang mencerminkan wajah Jawa Barat," katanya.

"Maka dari itu, kolaborasi antardaerah seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, hingga Kabupaten Bandung Barat harus terus diperkuat, agar wilayah pinggiran yang selama ini terpinggirkan, dapat tersentuh pembangunan secara adil dan merata," pungkasnya.

Tak hanya itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memaparkan, Isu-isu sosial seperti premanisme, kenakalan remaja, hingga penyakit kusta, juga menjadi perhatian utama.

Pemerintah daerah menyadari bahwa penanganannya tidak cukup hanya administratif, melainkan perlu pendekatan langsung ke masyarakat.

"Patroli wali kota harus sampai ke setiap rumah," tegasnya.

Cimahi dengan keterbatasan ruang, kerap menghadapi kemacetan, kerumunan, dan tekanan sosial yang tinggi.

"Namun di balik itu, ia tetap memancarkan identitas sebagai kota bersih, hijau, dan edukatif dengan keberadaan universitas di tengah kota kecil ini," jelasnya.

Dalam konteks pembangunan ekonomi dan tata ruang, ia juga menyoroti ketimpangan pendapatan antarwilayah.

''Banyak kabupaten di Jawa Barat yang tidak punya hotel berbintang. Akhirnya semua rapat ditarik ke kota besar seperti Bandung. PAD dari pajak dan parkir dikumpulkan, tapi habis dipakai rapat di tempat lain," sindirnya.


Lebih lanjut, ia menyarankan agar pengambilan keputusan tak selalu harus lewat rapat panjang.

"Tanpa rapat pun saya bisa ambil keputusan cepat. Sekarang kan tinggal WA. Rapat kadang hanya jadi formalitas. Bukan tidak penting, tapi kita harus efisien," ujarnya.

Menutup pernyataannya, ia menyampaikan bahwa Cimahi harus terus bergerak.

"Sebagai kota administratif, tetapi sebagai simbol semangat kerja sama, kemandirian, dan tanggung jawab lintas wilayah," pungkasnya.(Mang Ucu)

Ketua DPRD dan KDM Hadiri Paripurna Cimahi
Periksa Juga
Next Post
Tautan berhasil disalin